Antusias, ingin mengetahui banyak hal di sekitar,

penuh empati, senang menjelajah, berpendirian kuat, dan keistimewaan lain adalah gambaran utuh yang terdapat dalam dirinya. Amanah terindah di muka bumi bagi sepasang ayah ibu yang penuh ketulusan hati menerima segala keunikan yang dimilikinya. Dialah, Akira… Seorang anak yang ditakdirkan memiliki banyak perbedaan dengan anak-anak seusianya. Tidak mudah bagi Akira berada di lingkungan yang belum terbiasa melihat keberbedaan pada diri orang lain.

Liku yang dijalani tak pernah membuat Akira patah arang untuk terus melangkah menemukan tempat dimana dia dapat diterima dan dipahami dengan kebeningan hati. Seperti Akira, kedua orangtuanya pun terus berusaha dan berjuang agar Akira mendapatkan hal terbaik yang akan membuat Akira menjadi versi terbaik untuk dirinya 

hari ini.. kelak…, dan di masa yang akan datang.​

​

Di tengah keringnya oase asa, muncullah secercah harapan yang membuat Akira dan kedua orangtuanya bersemangat kembali mengumpulkan keping demi keping harapan yang tertinggal nun jauh di belakang. Namun, tak semua rencana berjalan indah, tak semua mimpi terwujud dengan sempurna. Di kala kaki telah menjejak dengan sempurna, masih ada saja belukar yang tersisa, mempertanyakan kekuatan untuk terus berdiri dan bertahan. Begitupun perjalanan Akira kini. Bagaimanakah kelak liku dan irama kisah cerita yang akan dijalaninya, bagaimanakah mereka akhirnya mengerti dan menerima Akira sebagai bagian melodi terindah yang meski tak sama namun patut disyukuri…???